Selasa, 29 Maret 2011

Asal usul Musik Calung Banyumas


Asal usul Musik Calung Banyumas

Musik bongkel yang selama ini disebut-sebut sebagai cikal-bakal angklung
dan calung Banyumas. Anggapan ini cukup beralasan, sebab bila dimati
secara cermat, antara keduanya sebagaian besar mengacu pada bongkel. Hal
ini terlihat jelas pada bentuk fisik instrumen, bahan baku, proses
pembuatan, system pelarasan, struktur komposisi,dan teknik permainan dari
beberapa instrumen.

Bongkel adalah salah satu bentuk musik rakyat yang terdapat di desa
Gerduren, Banyumas (Jawa Tengah). Musik ini didukung sebuah instrumen
perkusi (sejenis angklung bambu), berlaras slendro.
Dalam satu bingkai terdapat empat tabung nada berbeda. Cara memainkan
digoyang dan digatarkan menggunakan kedua tangan, serta diikuti tutupan
jari-jari tertentu untuk menentukan nada. Karakteristik permainan bongkel
terletak pada jalinan ritmis antara keempat tabung nada. Dalam
perkembangannya bentuk jalinan-jalinan ini mengilhami lahirnya lain yang
sejenis yaitu angklung, krumpyung dan calung.

Bongkel pada awalnya berfungsi sebagai musik hiburan petani ketika berada
di ladang, dan dalam perkembangannya kini bergeser menjadi musik jalanan
(ngamen) dan musik ronda (jaga malam). Secara musikal bongkel memiliki
teknik permainan tinggi, unik, khas, dan tidak ada duanya baik di
Banyumas, maupun di daerah Indonesia.

Berdasarkan analisis fisik, musikalitas, dan fungsi dapat diketahui bahwa
bongkel termasuk musik bambu tertua di Banyumas. Setelah melalui proses
perjalanan panjang genre musik ini diduga mendapat pengaruh gamelan
kemagan dan ringgeng yakni perangkat gamelam kecil yang biasa digunakan
untuk mengiringi lengger dan ebeg. Dari bongkel berkembang menjadi buncis,
dari buncis berkembang menjadi krumpyung, dan dari krumpyung menjadi
calung.

Masyarakat banyumas mengenal musik calung sampai dengan sekarang.
http://groups.yahoo.com/group/banyumas/message/55264

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | free samples without surveys